Path : Sosial Media Pertama yang Menerapkan Teori Ilmu Sosial

Path

Haaayyyyy, lama saya tak menulis di blog perawan saya ini, blog masih baru maksudnya. Hehe
Iya nih, kalo saya mau cerita alasan kenapa lama nggak nulis di blog, jawabannya mah udah klasik banget, itu - itu aja, tapi emang itu. Hehe. So, lupakan.! Maklumi hamba allah satu ini yaaa. . .

Okeh, nih saya mau bagi-bagi ilmu keren dari sebuah sosial media yang boleh dibilang baru ini, Ya, Path. Tau dong Path.? Meskipun belum pada pake, tapi nama ini sudah nggak asing di telinga anak gaul dan #GenerasiMerunduk (Penikmat Gadjet / Smartphone) lainnya. 

Langsung aja deh, tak usah banyak cakap, nih infonya.


Jika di Twitter, celebrity seperti Ashton Kutcher bisa memiliki jutaan follower maka hal itu tidak akan bisa dilakukan di social media Path. 


Path dibuat tidak semata-mata untuk meramaikan dunia social media yang kini marak untuk menandingi Facebook juga Twitter. CEO Path Dave Morin, mengatakan kalau Path didesain berdasar sebuah teori ilmu sosial yang dikembangkan oleh seorang profesor di Oxford University.

Pada awalnya Path membatasi pertemanan hanya untuk 50 orang saja sehingga Anda tidak akan bisa memiliki ribuan teman seperti di Facebook atau jutaan follower seperti di Twitter. Namun kini Path telah mengembangkan batas pertemanan itu hingga 150 orang.

“Kami memilih angka 50 itu berdasar sebuah riset yang dilakukan oleh Professor Robin Dunbar, seorang profesor Evolutionary Psychology. Profesor Dunbar menyarankan agar pertemanan hanya dibatasi pada angka 150 orang saja karena 150 adalah jumlah maksimum hubungan sosial yang bisa dipertahankan oleh otak manusia setiap waktu.”
Riset yang dilakukan profesor Dunbar juga menunjukkan bahwa hubungan personal cenderung akan meluas sampai kisaran tiga. Artinya, jika Anda memiliki 5 teman yang Anda anggap sebagai teman terdekat, 20 orang sebagai teman biasa maka 50 adalah batas personal networks yang Anda miliki.


“Itu adalah jumlah orang yang bisa kita percaya, orang-orang yang mendapat kepercayaan dari kita dan kita anggap sebagai orang paling penting dan berharga dalam hidup kita.”


Well, teori pertemanan itu memang melibatkan hitungan matematis yang sedikit rumit tapi sebenarnya inti dari teori sosial dalam hal pertemanan itu adalah; Anda secara teori akan bisa menjadi diri Anda sendiri ketika menggunakan Path. Dengan membuat akun di path dengan batasan teman 150 orang maka Anda tidak akan khawatir mendapatkan komen atau pesan yang ‘salah’ di salah satu foto yang Anda upload. Lebih jauh, orang-orang yang ada di friends list Anda adalah orang-orang yang benar-benar Anda kenal sehingga kemungkinan terjadi kesalahpahaman dalam komentar/pesan atau hal-hal lain yang Anda tulis di Path akan sangat kecil sekali. 

Path app telah tersedia untuk Anda
pengguna iPhone juga Android smartphone, gratis. Siap meninggalkan wall Facebook Anda yang penuh iklan?


Penampakan Path 1

Penampakan Path 2

 Udah ya, Segini dulu. Semoga bermanfaat. Terlebih buat saya. Ya, karena saya adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi yang tidak lepas belajar tentang ilmu sosial. . .
Dengan ini, Media sosial tidak hanya dapat menuai kritikan dan pandangan negatif dari penggunanya karena kasus-kasus sebelumya, ada ilmu dibalik itu semua. Path belajar dari pengalaman dan fenomena media sosial yang ada. Mantabbbb
Ayo belajar, jika ada salah dan keliru paham, silahkan sharing di kolom komentar yang tersedia.


Sumber : social-media.gopego.com


2 komentar

hahahaha Ban box tulisanmu ngeten (y)

Reply

@Milda : Makasih Yesss :)

Reply

Posting Komentar